Metro, 29 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat kapasitas kader dalam bidang literasi dan administrasi organisasi, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Metro Pusat menggelar kegiatan bertajuk Bedah Buku Panduan Ranting dan Pelatihan Administrasi Kesekretariatan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Metro dan dihadiri oleh kader IPM se-Metro Pusat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program kerja PC IPM Metro Pusat yang bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang mendalam terhadap arah gerak organisasi, serta membekali kader dengan keterampilan administratif yang dapat langsung diaplikasikan di lapangan.
Sejak awal acara, antusiasme peserta terlihat tinggi. Dalam suasana yang interaktif, para peserta tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga terlibat langsung dalam sesi praktik. Mereka belajar menyusun surat menyurat organisasi, memahami alur administrasi kegiatan, hingga mengoperasikan perangkat lunak penunjang administrasi menggunakan laptop pribadi.
"Workshop ini sangat bermanfaat, karena kami tidak hanya memahami konsep, tapi juga langsung mempraktikkannya," ujar salah satu peserta dari Ranting IPM yang mengikuti sesi pelatihan.
Pada kegiatan ini, dihadirkannya dua narasumber spesial, yaitu Ipmawan Fitra Yoga dari PD IPM Kota Metro dan Ipmawan Ibnu Aziz Zakaria dari PC IPM Metro Pusat. Keduanya dikenal aktif dalam pembinaan kader dan pengembangan organisasi.
Fitra Yoga mengawali sesi dengan mengangkat pentingnya budaya literasi dalam gerakan pelajar Muhammadiyah. Ia menekankan bahwa kader IPM harus memiliki kebiasaan membaca dan memahami buku-buku panduan organisasi sebagai pijakan dalam bergerak.
“Sumber daya manusia yang kuat berawal dari budaya baca yang kuat. Buku panduan IPM bukan sekadar dokumen formal, tetapi juga kompas gerakan kita,” jelasnya.
Sementara itu, Ibnu Aziz Zakaria memfokuskan materi pada pengelolaan administrasi organisasi. Ia menjelaskan secara sistematis tentang bagaimana menyusun arsip kegiatan, membuat surat keputusan, serta menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan yang baik dan benar.
“Administrasi yang tertib adalah cerminan dari organisasi yang sehat. Tanpa administrasi yang rapi, program kerja sebaik apa pun tidak akan berjalan optimal,” ungkap Ibnu Aziz.
Salah satu bagian penting dalam kegiatan ini adalah sesi pembekalan untuk menyusun program kerja Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi), yang merupakan agenda tahunan IPM di tingkat sekolah. Peserta dibimbing untuk merancang konsep Fortasi yang edukatif, menyenangkan, dan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman serta ke-IPM-an.
Dengan bimbingan narasumber, peserta berdiskusi tentang strategi pelaksanaan Fortasi, mulai dari perencanaan kegiatan, pembagian peran panitia, hingga metode pelaporan. Proses ini juga menjadi ajang untuk mengasah kemampuan kader dalam merancang kegiatan kaderisasi yang efektif.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi dan kolaborasi antar ranting. Dalam berbagai sesi diskusi kelompok dan kegiatan informal, terlihat semangat kebersamaan yang tinggi di antara peserta. Mereka saling bertukar pengalaman dalam menjalankan program kerja di masing-masing ranting, serta menjalin komunikasi yang diharapkan berlanjut dalam bentuk kerja sama lintas ranting ke depan.
Workshop ditutup pada pukul 15.00 WIB dengan suasana penuh optimisme. Dalam sambutannya, perwakilan panitia menyampaikan harapan agar seluruh peserta mampu menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam kegiatan ini di lingkungan masing-masing.
"Semoga apa yang kita pelajari hari ini dapat menjadi bekal untuk menjadi kader yang tidak hanya aktif, tapi juga terampil dan visioner dalam menggerakkan IPM," ujar koordinator kegiatan saat penutupan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PC IPM Metro Pusat menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kader-kader pelajar Muhammadiyah yang unggul secara intelektual, organisatoris, dan administratif. Workshop ini diharapkan menjadi pemantik semangat kader untuk terus belajar, berkembang, dan berkontribusi nyata bagi persyarikatan dan masyarakat.